Salah satu wabahpenyakit yang melanda Negara-negara sedangberkembang dewasaini ialah kemiskinan beserta saudara kembarnya, ialah keterbelakangan. Kemiskinan dan keterbelakangan adalah suatu penyakit, karena dalam kenyataannya dua hal itu melemahkan fisik dan mental manusia yang tentunya juga berdampak negative terhadap lingkungan.

Karena kemiskinan dan keterbelakangan begitu erat kaitannya satu sama lain sehingga dapat dianggap sebagai sayu pengertian, maka untuk selanjutnya dalam tulisan ini demi praktisnya kita akan menggunakan satu istilah saja, yaitu kemiskinan di mana sudah terkait pengertian keterbelakangan.

  • Kemiskinan dan Dampaknya

Secara konseptual kemiskinan dapat dipandang dari berbagai segi. Pertama-tama dari segi subsistem, di mana penghasilan danjerih payah seseorang hanya pas-pasan untuk dimakan saja, atau bahkan tidak pula untuk itu. Sedang dari segi eksternal mencerminkan konsekuensi social dari kemiskinan terhadap masyarakat di sekelilingnya, yaitu bagaimana kemiskinanyang berlarut-larut mengakibatkan dampak social yang tidak ada habis-habisnya.Sedangkan kemiskinan ada tiga macam, yaitu menurut perbandingan kelas-kelas pendapatan; kemiskinan subyektif, menurut per orang dan kemiskinan absolute. Bagi kita yang paling releva adalah yang terakhir ii, karena di Negara kita kemiskinan absolute merupakan masalah yang actual, paling rawan, dan karenanya paling mendesak.

Kemiskinan absolute ialah apabila tingkat hidup seseorang tidak memungkinkannya untuk bisa memenuhi keperluan-keperluannya yang mendasar, sehingga kesehatanya baik fisik maupun mental terganggu karenanya.

Dampak kemiskinan terhadap orang-orang miskin sendiri dan terhadap lingingannya, baik lingkungan social maupun lingkungan alam, dengan sendirinya sudah jelas negative. Orang miskin tidak mampu memenuhi kebutuhan gizi minimal bagi dirinya sendiri maupun bagi keluarganya. Dampak kemiskinan terhadap lingkungan social tampakmengalirnya penduduk ke kota-kota tanpa bekal pengetahuan apalagi bekal materi. Akibatnya antara lain ialah banyaknya tukang becak, pemungut punting, gelandangan, pengemis, dan sebagainnya yang menghuni kampung-kampung liar dan jorok di gubuk-gubuk reot yang tidak pantas didiami manusia.

  • Sebab-sebab Kemiskinan

Sebab-sebab kemiskinan yang pokok bersumber dari empat hal, yaitu mentalitas si miskin itu sendiri, minimnya ketrampilan yang dimilikinya, ketidakmampuannya untuk memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang disediakan, dan peningkatan jumlah penduduk yang relatif berlebihan.

Apabila orang sudah terperengkap dalam jurang kemiskinan, dan tidak lagi melihat kemungkinan untuk keluar dari jurang itu, maka ia cenderung mengambil sikap “nerimo” dalam bahasa Jawanya. Sumber daya alam lama-kelamaan akan terkuras habis, dan bahkanjika tidak habis, makin banyak orang yang memerlukan makanan sedangkan sumberdaya alam bukannya makin meningkat kemanpuannya. Hal ini berkaitan dengan meningkatnya kepadatan penduduk yang memang sukar di cegah walaupun program KB terus –menerus di galakkan.

  • Pokok-pokok Penanggulangan Kemiskinan

Di atas telah di uraikan mengenai sebab-sebab kemiskinan yang utama. Cara-cara penganggulangan penyakit ii pada hakikatnya haruslah sedemikian rupa sehingga sebab-sebab itu bisa dimusnahkan, setidak-tidaknya dikurangi. Operasi-operasi penanggulangan itu karenanya harus mencakup membangkitkan motivasi untuk melepaskan diri dari kemiskinan, secara lebih mengefektifkannya program-program yang telah ada dengan lebih mengingat pula kemampuan si miskin untuk memanfaatkannya, meningkatkan prasarana di pedesaan termasuk pemukiman-pemukiman transmigrasi yang baru, dan menyempurnakan aparat pemerintah yang langsung menghadapi dan menangani kaum miskin.

Pemahaman lebih lanjut tentang kemiskinan dan keterbelekangan klik disini

 


Lihat video tentang masalah kemiskinan dan keterbelakangan

Kesimpulan

Dalam kehidupan bermasyarakat ini, banyak kita jumpai pemukiman-pemukiman kumur yang sangatlah terlunta-lunta, banyak para anak jalannan yang masih berumur sangatlah rentan, mereka mencari kebutuhan dunia untuk mempertahankan kehidupannya. Dimanakah letak keadilan negara ini ? tidak kah iba melihat mereka, kebanyakan dari kita melihat sisi negatif kepada mereka, namun sebenarnya tidak semua  nya negatif. berawal dari konseptual pemerintah dalam mengatur segala bidang, munkin juga jika awal-awalnya pemerintahan ini teratur dan tegas, negara ini mungkin juga sedikit lebih baik, perkara masalah kemiskinan dan juga keterbelakangan bisa ditekan semaksimal mungkin. Kini sudah kacau begini sangatlah susah untuk memperbaiki kertas yang sudah berubah menjadi abu.

Referansi:

http://www.youtube.com/watch?v=pa7xXaL5oUs&feature=related

seri diklat kuliah Ilmu Lingkungan Industri “Budi Santoso” Penerbit Gunadarma